TATA SURYA
Oleh : Darmawangsa,S.Si
(dari berbagai sumber)
A. Jagat Raya
Jagad
raya atau disebut juga alam semesta adalah ruang dunia beserta segala
isinya yang sangat luas. Para ahli astronomi, menyebut alam semesta
dengan kosmo. Alam semesta tidak dapat diukur dan batasannya tidak dapat
diketahui Karena alam begitu besarnya dan juga karena keterbatasan
kemampuan manusia, baik secara fisik maupun secara sains dan teknologi.
Namun demikian melalui penelitian yang terus menerus, sebagian rahasia
jagat raya mulai dapat diketahui, misalnya tentang, letak, gerakan dan
bentuk benda langit yang dekat dengan bumi. Hingga saat ini manusia
belum mampu menunjukkan bukti dari proses terbentuknya alam semesta,
tetapi hanya sebatas teori saja. Teori itu adalah :
1. Teori Big Bang (dentuman/ledakan besar)
Teori
ini di kemukakan oleh George Gamov, seorang ahli fisika Rusia,
menurutnya kejadian alam semesta dan tata surya diawali dari suatu
dentuman dasyat (“Big Bang”). Setelah bahan alam semesta meledak, menye
barlah serpihan debu dan awan hidrogen. Hasil ledakan yang merupakan
awan dan debu tadi membentuk bintang-bintang, salah satunya adalah
Matahari. Adapun gaya gravitasi antar molekul menyebabkan gerakan
memutar, bagian yang ada di pusat menjadi bintang (matahari), sedangkan
gumpalan gumpalan menjadi planet-planet.
2. Teori Steady Sate Theory (Keadaan Tetap)
Beberapa
ahli mengemukakan teori ini antara lain Fred Hoyle, Herman Bondi, dan
Thomas Gold. Pada teori ini diungkapkan bahwa alam semesta tidak berawal
dan tidak berakhir, tetapi dalam keadaan tetap. Mereka juga beranggapan
bahwa alam semesta selalu dalam keadaan yang tetap karena secara
terus-menerus diimbangi dengan terciptanya materi baru. Materi baru
tersebut kemudian memadat menjadi galaksi, selanjutnya mengisi
ruang-ruang yang kosong untuk mengganti materi yang berpindah akibat
adanya pemuaian.
B. Angapan-Anggapan Manusia Tentang Jagad Raya
Sepanjang
sejarah hidupnya, manusia telah mengalami perubahan dan perkembangan
pengetahuan tentang alam semesta ini. Perkembangan dari awal hingga
akhir dari anggapan-anggapan tersebut adalah :
a. Anggapan Antroposentris : anggapan yang menyatakan manusia sebagai pusat segalanya di alam semesta
b.
Anggapan Geosentris : anggapan yang menyakini semua benda langit
mengelilingi bumi dan bumi merupakan pusat kekuatan alam semesta
c.
Anggapan Heliosentris : anggapan yang menyatakan bahwa pusat jagat raya
adalah Matahari, jadi bumi dan benda langit lain mengelilingi matahari.
d. Anggapan Galaktosentris : Pusat alam semesta adalah Galaksi
C. Galaksi
Galaksi
adalah suatu sistem kumpulan bintang-bintang, gas, dan debu yang amat
luas dan anggotanya saling mempengaruhi secara grafitasional. Matahari
kita adalah sebuah bintang yang merupakan bagian dari galaksi yang
dikenal sebagai galaksi Bimasakti
Bintang-bintang berada didalam
galaksi memiliki bentuk yang beraneka ragam, ada yang berukuran kecil,
ada yang berukuran raksasa. Ada yang memancarkan cahaya terang
benderang, cahaya yang redup bahkan ada pula yang sudah mulai hancur.
Berdasarkan bentuknya galaksi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.
Spiral : memiliki lengkung-lengkung spiral yang keluar dari sebuah inti
yang terang seperti pusaran api raksasa, 80% populasi galaksi memiliki
bentuk ini, contoh galaksi Bimasakti dan Andromeda
2. Elips :
memiliki bentuk hampir menyerupai bola kaki sampai bentuk yang sangat
lonjong seperti bola rugby, jumlahnya 17 % dari populasi galaksi,
contoh : galaksi M87
3. Tak beraturan : bentuknya berupa onggokan
bintang bintang dengan batas yang kurang jelas, jumlah 3 % dari populasi
galaksi, contoh: galaksi Magellan
Diantara berjuta galaksi yang ada
di jagad raya ini, yang menjadi pusat perhatian kita adalah galaksi
Bimasakti, karena di dalam galaksi ini terdapat tata surya kita berada.
Galaksi Bimasakti merupakan tatanan bintang yang berbentuk piringan
pipih dan beranggotakan kurang lebih 100 milyar bintang. Namun, Matahari
sebagai pusat tata surya kita tidak terletak di pusat galaksi. Matahari
berjarak 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Matahari dan
bintang-bintang di sekitarnya mengelilingi pusat galaksi dengan
kecepatan 262 km/jam dan memerlukan waktu 225 juta tahun cahaya untuk
sekali putaran
Galaksi yang dekat dengan galaksi Bimasakti adalah
Andromeda. Galaksi ini berjarak 2,2 juta tahun cahaya dari bumi. Galaksi
Andromeda terdiri atas kurang lebih 100 milyar bintang dengan diameter
kurang lebih 200.000 tahun cahaya, sedang massanya kurang lebih 300
milyar massa matahari.
( ket : satu satuan tahun cahaya ialah jarak
yang ditempuh cahaya selama satu tahun. Cahaya merambat dengan kecepan
300.000 km/detik. Berarti satu tahun cahaya sama dengan 365 x 12 x 30 x
24 x 60 x 60 x 300.000 km sama dengan 3.406.000.000.000.000 km atau
3.406 x 1015 km. )
D. Bintang
Bintang merupakan benda langit
yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi didalamnya. Cahaya bintang
terdiri atas gas berpijar yang jika diamati secara seksama mengeluarkan
cahaya dengan warna yang berbeda.
1. Spektrum Cahaya. Berdasarkan
spektrumnya bintang dibagi ke dalam 7 kelas utama yang dinyatakan dengan
huruf O, B, A, F, G, K, M yang juga menunjukkan urutan suhu, warna dan
komposisi-kimianya. Klasifikasi ini dikembangkan oleh Obsevatorium
Universitas Haevard dan Annie Jump Cannon pada tahun 1920pan dan dikenal
sebagai sistem klasifikasi Harvard.
Kelas Warna Suhu Permukaan °C Contoh
O Biru > 25,000 Spica
B Putih-Biru 11.000 - 25.000 Rigel
A Putih 7.500 - 11.000 Sirius
F Putih-Kuning 6.000 - 7.500 Procyon A
G Kuning 5.000 - 6.000 Matahari
K Jingga 3.500 - 5.000 Arcturus
M Merah <3,500 Betelgeuse
2.
Rasi Bintang. Istilah “konstelasi” (constellation) yang artinya rasi
bintang pertama kali diperkenalkan oleh Homer dan Isiad, dua pujangga
Yunani Kuno yang hidup pada abad ke-9 SM, sementara Aratus, penyair dari
Soli (315-245 SM) menulis sajak tentang 44 rasi bintang dalam
Phaenomena. Astronom dan ahli Matematika Aleksandria, Ptolomeus,
mencantumkan 48 nama rasi bintang dalam karyanya, Almagest, dimana 47
rasi diantaranya masih dikenal hingga sekarang dengan nama yang
sama.Rasi-rasi yang dipetakan di jaman itu adalah rasi di belahan Bumi
utara. Rasi di belahan Selatan saat itu masih belum dikenal oleh orang
asing. Pada abad ke-16, rasi bintang di belahan Bumi selatan pertama
kali dipetakan oleh para penjelajah Eropa pertama disana. Seorang ahli
navigasi berkebangsaan Belanda, Pieter Dirckz Keyser, memetakan
rasi-rasi baru setelah ia mengikuti ekspedisi ke Hindia Selatan
(sekarang Indonesia) pada 1595. Rasi belahan Selatan lainnya ditambahkan
secara terpisah oleh ahli astronomi Jerman, Johann Bayer --yang pertama
kali menyusun peta bintang yang lengkap di dunia Barat, Uranometria--;
dan oleh astronom Prancis, Nicolas Louis Lacaille. Masih ada sejumlah
rasi baru lagi yang diusulkan, tapi para astronom akhirnya sepakat pada
bilangan 88 rasi bintang. Namun demikian, batas-batas antar rasi masih
menjadi bahan perdebatan hingga tahun 1930, ketika batasan yang
definitif ditetapkan oleh International Astronomical Union (IAU).
E. Tata Surya
Tata
surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan
merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk
matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya Ada beberapa
teori terbentuknya tata surya, secara umum terdapat dua golongan teori
yang mengemukakan pendapat tentang terbentuknya tata surya.
•
Golongan pertama berpendapat bahwa tata surya berasal dari kabut asap
(nebula), yang dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere Simon de
Laplace, menurut teori ini : “Matahari dan planet-planet lainnya masih
berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar, kemudian Kabut
tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di
pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang
bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari
matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan
secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan
membentuk Susunan Keluarga Matahari.
• teori planetisimal oleh
Chamberlin dan Moulton, mereka berpendapat bahwa tata surya berasal dari
materi Matahari. Menurut teori ini “bahwa daalam kabut terdapat
material padat yang berhamburan yang dinamakan Planettesimal. Benda
padat inilah yang kemudian saling tarik-menarik di antara sessamanya,
karena gaya tarik tarik masing-masing lama kelamaan terbntuklah gumpalan
yang besr dinamakan planet.” Teori yang mendukung golongan kedua ini
adalah teori pasang surut oleh Buffon dan teori awan debu oleh Carl von
Weizsaecker.
F. Matahari
Matahari terbentuk dari penggabungan
awan gas yang terdapat di ruang angkasa. Awan gas saling menarik
membentuk bola gas dengan adanya gravitasi. Pada saat inilah terjadi
reaksi di pusat bola gas, yaitu reaksi fusi (penggabungan) empat inti
atom hidrogen menjadi helium dan energi. Dalam proses penggabungan ini
terjadi pelepasan energi potensial gravitasi dan diubah menjadi energi
termal (panas). Jadi selama hidrogen masih ada bintang tetap akan
bersinar. Diameter matahari ±1,4 juta km dan massanya 1,99 x 1020 kg
atau 333.000x massa bumi. Gravitasi matahari itu sebesar 28 kali lebih
kuat dari pada gravitasi bumi. Karena gaya gravitasi yang besar inilah
matahari mampu menyatukan planet-planet, asteroid, komet, dan
materi-materi antar planet menjadi satu kesatun sehingga matahari
menjadi pusat tata surya. Suhu dipusat matahari mencapai 14.000.0000C
dan diperukaan ±6.0000C
Bagian-bagian matahari :
a. Bagian dalam matahari
Bagian
dalam terdiri dari 3 bagian utama yaitu inti, zone radiatif, dan zone
konveksi. Inti matahari merupakan pusat dan berdiameter ±500.000 km
dengan suhu 14juta0C. Aliran energi yang dihasilkan oleh inti matahari
tersebut mengalir dengan dua cara yaitu secara radiasi atau pancaran
melalui zone radiatif, dan secara konveksi melalui zone konveksi.
b. Bagian permukeaan matahari
Bagian
permukaan matahari tampak seperti bola putih yang berpijar disebut
cakram matahari atau fotosfer. Bagian ini tebalnya 320 km dan suhunya
±8.0000C. Fotosfer ini ternyata bukanlah bola cahaya yang sempurna. Di
bagian ini terdapat noda-noda hitam tak beraturan yang disebut noda
matahari (sunspot). Noda matahari suhunya lebih rendah dari daerah
sekitarnya, yaitu ±4.0000C. Noda matahari terdiri dari 2 bagian, yaitu
daerah gelap yang disebut umbra (bayang-bayang) dan daerah lebih terang
disebut penumbra atau hampir bayang-bayang. Pada noda matahari terdapat
kolom gas yang menjulang dan melengkung yang disebut prominance serta
adanya letupan surya (flare). Selain noda matahari, dipermukaan matahari
terdapat daerah cerah tak beraturan yang disebut fakula (obor kecil)
dan sebuah jaringan halus yang disebut granulasi fotosfer, bentuknya
seperti butir-butir padi yang cerah dan dipisahkan oleh batas-batas yang
gelap.
c. Atmosfer matahari
Atmosfer matahari
sebagian besar terdiri atas hidrogen. Atmosfer matahari tersusun atas
dua lapisan, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Di lapisan bawah
terdapat kromosfer atau bola warna, dan di lapisan atas terdapat korona
atau mahkota. Kromosfer dan korona dapat dilihat pada saat gerhana
matahari total dengan menggunakan kronograf. Suhu kromosfer di bagian
bawah kurang dari 5.0000C. Makin keatas, suhunya dapat mencapai 10.0000C
bahkan sampai 100.0000C di bagian paling atas. Adapun suhu korona jauh
lebih tinggi dari suhu kromosfer, yaitu mencapai 2.000.0000C. dalam
aktivitasnya korona secara terus-menerus meluas ke angkasa dalam bentuk
angin matahari (solarwind) dan bisa mencapai orbit bumi. Adapun
aktivitas yang terjadi pada kromosfer adalah pancaran gas atau filamen
gas yang disebut spikula. Selain itu, pada aktivitas kromosfer ini
terjadi letusan berupa pita-pita yang sangat panas dan panjang sampai
beratus-ratus km memasuki daerah korona yang disebut protuberans.
Pergerakan Matahari :
a. Rotasi : Matahari berputar mengelilingi sumbunya lamanya 25¼ hari.
b.
Bergerak diantara gugusan-gugusan bintang : selain berputar
mengelilingi sumbunya matahari juga bergerak pula di antara
gugusan-gugusan bintang dengan kecepatan 20 km/detik. Pergerakan itu
menuju titik yang dinamai Apex. Karena disamping pergerakannya menuju
apex, matahari juga diedari pula oleh bumi, maka terjadilah jalan
peredaran bumi terhadap bintang-bintang, yang berbentuk spiral.
G. Planet
Saat
ini kita hanya mengenal 9 planet yang mengelilingi matahari yaitu
merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus, dan
pluto.
Planet diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Berdasarkan kedudukannya terhadap bumi
a. Inferior, adalah planet yang terletak di antar orbit matahari dan bumi, yaitu Merkurius dan Venus
b. Superior, adalah planet yang terletak di luar orbit bumi, yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto
2. Berdasarkan kedudukannya terhadap asteroid
a. Planet dalam (Iner planet), planet yang terletak diantara matahari dan asteroid, yaitu: Merkurius, Venus, Bumi,dan Mars
b. Planet luar (Outer planet), planet yang terletak di luar asteroid, yaitu: yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan pluto.
3. Berdasarkan sifat dan ukurannya
a. Planet kebumian (terestrial) adalah merkurius, venus, bumi dan pluto
b. Planet jovian (planet raksasa) adalah, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus.
Hukum gerakan planet :
1.
Hukum Kepler I; “lintasan planet berbentuk elips dengan matahari berada
pada salah satu titik apinya”. Jarak terdekat planet ke matahari
disebut titik perihelium, sedangkan jarak terjauh dari matahari
aphelium.
2. Hukum Keler II; “garis hubung planet-matahari akan
menyapu daerah yang sama luasnya dalam selang waktu yang sama”. Hukum
ini didasarkan pada data pengamatan dan perhitungan garis edar mars yang
berbentuk elips dan tunduk pada hukum luas.
3. Hukum Keler III;
“jarak rata-rata planet ke matahari pangkat tiga di bagi periode sideris
kuadrat merupakan bilangan konstan” atau “pangkat dua kala revolusi
planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet ke matahari.
Data mengenai sembilan planet anggota tata surya
No Planet Ke matahari (106km) SA Revolusi (tahun) Diameter (km) Massa (1023kg) Massa jenis (gr/cm3) Gravitasi (m/s2) Suhu (K)
1 Merkurius 57,9 0,32 0,24 4877 3,3 5,42 3,72 440
2 Venus 109 0,72 0,62 12104 48,7 5,24 8,92 730
3 Bumi 149,6 1 1 12756 59,7 5,52 9,8 288
4 Mars 227,9 1,52 1,88 6794 6,4 3,94 3,72 218
5 Yupiter 778 5,20 11,86 142984 18988 1,33 24,79 165
6 Saturnus 1429 9,55 29,42 120536 5685 0,7 10,49 140
7 Uranus 2875 19,22 83,75 51118 866 1,5 9,02 57
8 Neptunus 4504 30,11 163,72 49528 1028 1,8 11,56 57
9 Pluto 5916 39,54 246 2302 0,2 2,13 0,29 42
H. Komet
Komet
adalah bintang berekor termasuk dalam susunan matahari. Komet juga
bergerak mengedari matahari seperti planet-planet lainnya. Planet-planet
senantiasa beredar didekat ekleptika saja, tetapi komet tidak demikian,
dia bergerak dari sembarang tempat di bola langit menuju dan
mengelilingi matahari.sebuah komet dapat di bagi atas dua bagian yaitu
bagian kepala dan bagian ekor. Cahaya komet adalah cahaya yang berasal
dari matahari, arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Di dalam
katalog lintasan komet yang dipublikasikan oleh parker (1961) memuat 566
nama komet. Jumlah komet tersebut ditambah 12 yang ditemukan pada
1962-1964. adapun nama-nama komet disesuaikan dengan nama penemunya.
Misalnya, komet yang ditemukan oleh Edmund Halley pada 240 SM diberi
nama komet Halley. Komet ini merupakan komet paling terang dan paling
dikenal sampai saat ini. Komet Halley akan terlihat setiap 76 tahun.
I. Asteroid
Asteroid
adalah planet kecil (planetoid) yang terletak diantara orbit mars dan
yupiter. Jumlah asteroid diduga lebih dari 100.000 buah dan ukurannya
ada yang besar dan ada yang kecil. Asteroid yang besar berbentuk seperti
bulat telur sedangkan asteroid yang kecil berbentuk tidak beraturan.
Berdasarkan karakteristik mineralnya asteroid dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu kelompok C dengan permukaan berwarna sangat gelap
(tersusun dari mineral karbon), dan kelompok S permukaannya berwarna
kemerahan karena mengandung piroksen, olovin, silikat dan bercampur
besi. Contoh macam asteroid seperti Hidalgo dengan diameter 34,9 km,
mempunyai titik orbit terjauh dari matahari yaitu di sekitar orbit
saturnus. Ada juga asteroid dengan nama Hermes dengan diameter 1,5 km
orbitnya mendekati orbit bumi bahkan lebih dekat daripada bulan. Adapun
yang mengorbit dekat matahari seperti Icarus dan Apollo.
J. Meteor
Meteoroid
merupakan benda ruang angkasa yang jumlahnya banyak dengan ukuran kecil
dan padat yang bertebaran tak beraturan di ruang antar planet.
Meteoroid ini dapat jatuh ke bumi karena pengaruh gravitasi, namun untuk
mencapai permukaan bumi meteoroid akan bergesekan dengan atmosfer bumi
dengan kecepatan 60-70 km/detik. Akibatnya suhu akan naik dan terjadi
pijaran, pijaran cahaya inilah yang disebut meteor. Meteoroid yang
bergesekan dengan atmosfer ada yang masih tersisa dan dapat mencapai
bumi. Sisa meteoroid yang sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.
Meteoroid ada 3 yaitu meteoroid batuan, meteoroid besi, dan meteoroid
batuan/besi.
K. Satelit
Satelit adalah benda angkasa yang
mengelilingi sebuah planet akibat gaya tarik planet tersebut. Bersama
dengan planet yang dikelilinginya, satelit juga mengelilingi matahari.
Satelit tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang
berasal dari matahari. Contoh satelit bisa kita lihat yakni Bulan.
Bulan merupakan satelit dari bumi.
Data Jumlah satelit yang dimiliki oleh sembilan planet di tata surya.
Planet Jumlah Satelit
Merkurius -
Venus -
Bumi 1
Mars 2
Yupiter 16
Saturnus 19
Uranus 5
Neptunus 2
Pluto 1
L. Kedudukan bumi dalam tata surya
Kedudukan
bumi sebagai anggota tata surya merupakan salah satu planet yang
mengelilingi matahari. Bumi dalam mengelilingi matahari tersebut
dinamakan berevolusi dengan waktu yang diperlukan adalah 365 hari 6 jam
9,54 detik (1 tahun). Lintasan orbit bumi terhadap matahari berbentuk
elips dengan jarak rata-rata ±149.500.000 km. Namun, karena lintasan
orbit berbentuk elips, jarak antara bumi dan matahari selalu berubah.
Perubahan jarak itu terjadi pada saat bumi berada pada titik terdekat
(perihelium) dan di titi terjauh (aphelium) dari matahari. Selisih jarak
antar titik terdekat dan terjauh adalah 5.000.000 km.
Selain
berputar mengelilingi matahari bumi juga melakukan rotasi atau beputar
pada porosnya. Pada saat berotasi, keadaan sumbu tidak tetap, melainkan
melakukan presisi untuk mengimbangi gaya gravitasi. Presisi bumi ini
disebabkan karena bumi tidak bulat seperti bola melainkan pepat, sumbu
bumi yang miring sebesar 66,50 serta gravitasi bulan dan matahari.
Presisi dilakukan bumi terutama untuk melawan gaya gravitasi bumi dan
matahari yang cenderung menjatuhkan bumi ke bidang orbit bumi.
Bumi
juga diselimuti oleh campuran gas yang disebut atmosfer (udara).
Atmosfer sangat penting bagi kehidupan di muka bumi sebab gas yang
terdapat pada atmosfer terutama nitrogen 78% dan oksigen 21% dibutuhkan
dalam kehidupan di muka bumi. Rotasi bumi dengan arah dari barat ke
timur sebesar 3600 selama 23 jam 56 menit dan 4 detik (1 hari) atau
setiap 150 ditempuh dalam waktu 1 jam sehingga 1 derajat bujur memiliki
lama waktu 4 menit. Berdasarkan kesepakatan Internasional Greenwich
ditetapkan sebagai kota yang dilalui oleh garis bujur 00 dan menjadi
pangkal pembagian waktu secara Internasional.
Akibat rotasi bumi
adalah terjadinya pergantian siang dan malam, menyebabkan juga gerakan
semu harian benda-benda langit. Gerakan semu tersebut adalah adanya
kesan seolah-olah benda-benda langit bergerak dari timur ke barat.
Akibat berikutnya adalah adanya perbedaan waktu antar tempat di muka
bumi.
Akibat revolusi bumi adalah terjadinya gerakan semu matahari,
dimana matahari seolah-olah tepat berada di khatulistiwa pada tanggal 21
maret selanjutnya 3 bulan berikutnya bergerak ke utara hingga mencapai
23,50LU pada tanggal 21 juni. Setelah 21 juni selama 3 bulan berikutnya
matahari mulai bergerak ke selatan hingga mencapai khatulistiwa lagi
pada tanggal 23 september. 3 bulan berikutnya mstshsri bergerak
keselatan hingga mencapai 23,50LS pada tanggal 22 desember. Setelah 22
desember selama 3 bulan matahari kembali bergerak ke arah utara menuju
khatulistiwa pada tanggal 21 maret. Akibat kedua dari revolusi adalah
pergantian musim. Pergantian musim ini berkaitan dengan gerak semu
matahari setiap 3 bulan seperti yang telah dijelaskan di atas. Contoh
pada tanggal 21 juni matahari berada dibalik utara dan posisi kutub
utara bumi menghadap matahari oleh karena itu, pada posisi ini dibelahan
bumi utara sedang terjadi musim panas sedangkan pada belahan bumi
selatan terjadi musim dingin