Kamis, 06 November 2014

LAUT DAN PESISIR

Oleh : Darmawangsa,S.Si


Indonesia Merupakan Negara maritim dimana dua pertiga luas wilayah Indonesia berupa lautan atau kurang lebih 3.149.713 km 2 yang meliputi laut Jawa, selat malaka, selat sunda, laut cina selatan, selata karimata, perairan samudra Indonesia, laut sulu, laut arafuru, dan perairan biak.
Pesisir adalah daerah-daerah disekitar pantai yang berada dianara garis pasang naik dan garis pasang surut. Biasanya daerah ini merupakan areal pertambangan atau areal pertanian pasang surut yang dikelola oleh masyarakat nelayan
A. zone pesisir dan laut
zone psisir adalah bagian dari laut yang berada diantara garis pasang naik dan pasang surut, yang luasnya ditenutkan oleh landai atau tidaknya pantai. Untuk pantai-pantai yang curam lebarnya puluhan meter, tetapi untuk pantai yang landai kawasan pesisir bisa mencapai lebar lebih dari 2 km.
berdasarkan letak dan kedalamannya kawasan pesisir dan lautan dapat dibedakan menjadi lima wilayah atau zone sebagai berikut :
1. zone litoral (antara pasang naik pasang surut)
2. zone neuritis (0-200m)
3. zone bathial (>200-1000)
4. zone abisal (>1000-6000)
5. troug (laut dalam >6000)
B. morfologi laut dan gerak air laut
1. morfologi laut
morfologi laut adalah keadaan naik turunnya permukaan laut. Sebagaimana relief daratan, permukaan laut juga tidak rata, melainkan berbentuk lembah, ambang laut, gunung laut, troug, dan palung laut
2. gerak air laut
perpindahan air laut dari tempat yang lebih besar kepadatannnya kebagian yang lebih kecil kepadatannya disebut arus laut. Aliran air ini sifatnya tetap dan teratur. Arus laut dapat dibedakan menurut letak, suhu, dan cara terjadinya.
a. macam-macam arus laut menurut letaknya, ayitu :
1. arus bawah
2. arus atas
b. macam-macam arus laut menurut suhunya, yaitu :
1. arus panas
2. arus dingin

c. macam-macam arus laut menurut cara terjadninya :
1. arus laut karena pengaruh tiupan angina.
2. arus laut karena perbedaan kadar garam/berat jenis
3. arus aluit karena perbedaan tinggi rendah permukaan air laut yang disebabkan oleh pasang surut.
4. arus laut karena pengaruh daratan/benua.
3. arus laut pada perairan dunia
permukaan bumi dua pertiga wilayahnya terdiri dari perairan dalam bentuk samudra, laut, selat dan teluk.
3.1. Arus di samudra paisifik
Samudra pasifik neruipakan samudra yang terluas didunia. Samudra ini dibedakam menjadi dua kelompok. Yaitu :
a. disebelah utara khtulistiwa
• arus khatulistiwa utara
• arus kuroshiwo
• arus kalifornia
• arus oyashiwo
b. disebelah selatan khatulistiwa
• arus khatilistiwa selatan
• arus peru
• arus Australia timur
• arus angina barat
c. arus panas di sepanjang garis kathulisitiwa
• arus Greenland timur
• arus labtor
• arus canari
d. disebelahj selatan khatulistiwa
• arus khatulistiwa
• arus brasilia
• arus bengeuela
• arus angina barat
3.2. Arus di samudra Hindia
a. arus disbelah utara khatulistiwa
• arus laut muson barat daya
• arus laut muson timur laut
b. disebelah selatan khatulistiwa
• arus khatulistiwa selatan
• arus maskarena dan arus agulhas
• arus angina barat
C. kualitas air laut, suhu, kecerahan, dan salinitas
1. kualitas air laut
untuk mengetahui kualitas air laut dapat dilihat dengan angka persentase unsur-unsur kimia dan radioaktif yang terkandung didalmnya.
2. suhu dan tekanan air laut
suhu rata-rata air laut pada bagian permukaan didaerah tropis kuran lebih 280 C. suhu didaerah kutub – 130 C. suhu dasar lautan/laut kuran lebih 00 C. arus laut dari permukaan akan bergerak turun menuju dasar laut mendesak arus dari bawah/dasar menuju kepermukaan. Air dari permukaan yang sduhunya lebih tinggi akan mempengaruhi suhu air ayng ada dibagian dasar yang lenih rendah.
3. kecerhan dan salinitas
air laut memiliki warna bermacam-macam, misalnya warna biru karena pantulan refleksi warna biru langit, warna hijau karena refleksi endapan Lumpur didekat pantai yang berwarna hijau serta pantulan tumbuh-tumbuhan didasar laut, warna merah karena banyak terdapat mahluk-mahluk kecil yang mengeluarkan cairan merah, warna kuning karena endapan Lumpur mengandung oksida besi., warna biru karena dasar laut terdapat Lumpur biru kehitam-hitaman dan warna putih karena air laut dibagian permukaan terdiri dari es.
Salinitas air laut adalah banyak sedikitnya kadar garam yang ada pada laut tersebut. Ada banyak factor yang menyebabkan tinggi rendahnya salinitas air laut, yaitu : curah hujan, banyak sedikitnya air tawar yang masuk melalui sungai, penguapan.
4. perairan wilayah dan zona ekonomi eksklusif (ZEE)

TATA SURYA

Oleh : Darmawangsa,S.Si
(dari berbagai sumber)


A. Jagat Raya
Jagad raya atau disebut juga alam semesta adalah ruang dunia beserta segala isinya yang sangat luas. Para ahli astronomi, menyebut alam semesta dengan kosmo. Alam semesta tidak dapat diukur dan batasannya tidak dapat diketahui Karena alam begitu besarnya dan juga karena keterbatasan kemampuan manusia, baik secara fisik maupun secara sains dan teknologi. Namun demikian melalui penelitian yang terus menerus, sebagian rahasia jagat raya mulai dapat diketahui, misalnya tentang, letak, gerakan dan bentuk benda langit yang dekat dengan bumi. Hingga saat ini manusia belum mampu menunjukkan bukti dari proses terbentuknya alam semesta, tetapi hanya sebatas teori saja. Teori itu adalah :
1. Teori Big Bang (dentuman/ledakan besar)
Teori ini di kemukakan oleh George Gamov, seorang ahli fisika Rusia, menurutnya kejadian alam semesta dan tata surya diawali dari suatu dentuman dasyat (“Big Bang”). Setelah bahan alam semesta meledak, menye barlah serpihan debu dan awan hidrogen. Hasil ledakan yang merupakan awan dan debu tadi membentuk bintang-bintang, salah satunya adalah Matahari. Adapun gaya gravitasi antar molekul menyebabkan gerakan memutar, bagian yang ada di pusat menjadi bintang (matahari), sedangkan gumpalan gumpalan menjadi planet-planet.
2. Teori Steady Sate Theory (Keadaan Tetap)
Beberapa ahli mengemukakan teori ini antara lain Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold. Pada teori ini diungkapkan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir, tetapi dalam keadaan tetap. Mereka juga beranggapan bahwa alam semesta selalu dalam keadaan yang tetap karena secara terus-menerus diimbangi dengan terciptanya materi baru. Materi baru tersebut kemudian memadat menjadi galaksi, selanjutnya mengisi ruang-ruang yang kosong untuk mengganti materi yang berpindah akibat adanya pemuaian.
B. Angapan-Anggapan Manusia Tentang Jagad Raya
Sepanjang sejarah hidupnya, manusia telah mengalami perubahan dan perkembangan pengetahuan tentang alam semesta ini. Perkembangan dari awal hingga akhir dari anggapan-anggapan tersebut adalah :
a. Anggapan Antroposentris : anggapan yang menyatakan manusia sebagai pusat segalanya di alam semesta
b. Anggapan Geosentris : anggapan yang menyakini semua benda langit mengelilingi bumi dan bumi merupakan pusat kekuatan alam semesta
c. Anggapan Heliosentris : anggapan yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah Matahari, jadi bumi dan benda langit lain mengelilingi matahari.
d. Anggapan Galaktosentris : Pusat alam semesta adalah Galaksi
C. Galaksi
Galaksi adalah suatu sistem kumpulan bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas dan anggotanya saling mempengaruhi secara grafitasional. Matahari kita adalah sebuah bintang yang merupakan bagian dari galaksi yang dikenal sebagai galaksi Bimasakti
Bintang-bintang berada didalam galaksi memiliki bentuk yang beraneka ragam, ada yang berukuran kecil, ada yang berukuran raksasa. Ada yang memancarkan cahaya terang benderang, cahaya yang redup bahkan ada pula yang sudah mulai hancur. Berdasarkan bentuknya galaksi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Spiral : memiliki lengkung-lengkung spiral yang keluar dari sebuah inti yang terang seperti pusaran api raksasa, 80% populasi galaksi memiliki bentuk ini, contoh galaksi Bimasakti dan Andromeda
2. Elips : memiliki bentuk hampir menyerupai bola kaki sampai bentuk yang sangat lonjong seperti bola rugby, jumlahnya 17 % dari populasi galaksi, contoh : galaksi M87
3. Tak beraturan : bentuknya berupa onggokan bintang bintang dengan batas yang kurang jelas, jumlah 3 % dari populasi galaksi, contoh: galaksi Magellan
Diantara berjuta galaksi yang ada di jagad raya ini, yang menjadi pusat perhatian kita adalah galaksi Bimasakti, karena di dalam galaksi ini terdapat tata surya kita berada. Galaksi Bimasakti merupakan tatanan bintang yang berbentuk piringan pipih dan beranggotakan kurang lebih 100 milyar bintang. Namun, Matahari sebagai pusat tata surya kita tidak terletak di pusat galaksi. Matahari berjarak 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Matahari dan bintang-bintang di sekitarnya mengelilingi pusat galaksi dengan kecepatan 262 km/jam dan memerlukan waktu 225 juta tahun cahaya untuk sekali putaran
Galaksi yang dekat dengan galaksi Bimasakti adalah Andromeda. Galaksi ini berjarak 2,2 juta tahun cahaya dari bumi. Galaksi Andromeda terdiri atas kurang lebih 100 milyar bintang dengan diameter kurang lebih 200.000 tahun cahaya, sedang massanya kurang lebih 300 milyar massa matahari.
( ket : satu satuan tahun cahaya ialah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun. Cahaya merambat dengan kecepan 300.000 km/detik. Berarti satu tahun cahaya sama dengan 365 x 12 x 30 x 24 x 60 x 60 x 300.000 km sama dengan 3.406.000.000.000.000 km atau 3.406 x 1015 km. )

D. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi didalamnya. Cahaya bintang terdiri atas gas berpijar yang jika diamati secara seksama mengeluarkan cahaya dengan warna yang berbeda.
1. Spektrum Cahaya. Berdasarkan spektrumnya bintang dibagi ke dalam 7 kelas utama yang dinyatakan dengan huruf O, B, A, F, G, K, M yang juga menunjukkan urutan suhu, warna dan komposisi-kimianya. Klasifikasi ini dikembangkan oleh Obsevatorium Universitas Haevard dan Annie Jump Cannon pada tahun 1920pan dan dikenal sebagai sistem klasifikasi Harvard.
Kelas Warna Suhu Permukaan °C Contoh
O Biru > 25,000 Spica

B Putih-Biru 11.000 - 25.000 Rigel

A Putih 7.500 - 11.000 Sirius

F Putih-Kuning 6.000 - 7.500 Procyon A

G Kuning 5.000 - 6.000 Matahari

K Jingga 3.500 - 5.000 Arcturus

M Merah <3,500 Betelgeuse


2. Rasi Bintang. Istilah “konstelasi” (constellation) yang artinya rasi bintang pertama kali diperkenalkan oleh Homer dan Isiad, dua pujangga Yunani Kuno yang hidup pada abad ke-9 SM, sementara Aratus, penyair dari Soli (315-245 SM) menulis sajak tentang 44 rasi bintang dalam Phaenomena. Astronom dan ahli Matematika Aleksandria, Ptolomeus, mencantumkan 48 nama rasi bintang dalam karyanya, Almagest, dimana 47 rasi diantaranya masih dikenal hingga sekarang dengan nama yang sama.Rasi-rasi yang dipetakan di jaman itu adalah rasi di belahan Bumi utara. Rasi di belahan Selatan saat itu masih belum dikenal oleh orang asing. Pada abad ke-16, rasi bintang di belahan Bumi selatan pertama kali dipetakan oleh para penjelajah Eropa pertama disana. Seorang ahli navigasi berkebangsaan Belanda, Pieter Dirckz Keyser, memetakan rasi-rasi baru setelah ia mengikuti ekspedisi ke Hindia Selatan (sekarang Indonesia) pada 1595. Rasi belahan Selatan lainnya ditambahkan secara terpisah oleh ahli astronomi Jerman, Johann Bayer --yang pertama kali menyusun peta bintang yang lengkap di dunia Barat, Uranometria--; dan oleh astronom Prancis, Nicolas Louis Lacaille. Masih ada sejumlah rasi baru lagi yang diusulkan, tapi para astronom akhirnya sepakat pada bilangan 88 rasi bintang. Namun demikian, batas-batas antar rasi masih menjadi bahan perdebatan hingga tahun 1930, ketika batasan yang definitif ditetapkan oleh International Astronomical Union (IAU).
E. Tata Surya
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya Ada beberapa teori terbentuknya tata surya, secara umum terdapat dua golongan teori yang mengemukakan pendapat tentang terbentuknya tata surya.

• Golongan pertama berpendapat bahwa tata surya berasal dari kabut asap (nebula), yang dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere Simon de Laplace, menurut teori ini : “Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar, kemudian Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.
• teori planetisimal oleh Chamberlin dan Moulton, mereka berpendapat bahwa tata surya berasal dari materi Matahari. Menurut teori ini “bahwa daalam kabut terdapat material padat yang berhamburan yang dinamakan Planettesimal. Benda padat inilah yang kemudian saling tarik-menarik di antara sessamanya, karena gaya tarik tarik masing-masing lama kelamaan terbntuklah gumpalan yang besr dinamakan planet.” Teori yang mendukung golongan kedua ini adalah teori pasang surut oleh Buffon dan teori awan debu oleh Carl von Weizsaecker.
F. Matahari
Matahari terbentuk dari penggabungan awan gas yang terdapat di ruang angkasa. Awan gas saling menarik membentuk bola gas dengan adanya gravitasi. Pada saat inilah terjadi reaksi di pusat bola gas, yaitu reaksi fusi (penggabungan) empat inti atom hidrogen menjadi helium dan energi. Dalam proses penggabungan ini terjadi pelepasan energi potensial gravitasi dan diubah menjadi energi termal (panas). Jadi selama hidrogen masih ada bintang tetap akan bersinar. Diameter matahari ±1,4 juta km dan massanya 1,99 x 1020 kg atau 333.000x massa bumi. Gravitasi matahari itu sebesar 28 kali lebih kuat dari pada gravitasi bumi. Karena gaya gravitasi yang besar inilah matahari mampu menyatukan planet-planet, asteroid, komet, dan materi-materi antar planet menjadi satu kesatun sehingga matahari menjadi pusat tata surya. Suhu dipusat matahari mencapai 14.000.0000C dan diperukaan ±6.0000C

 Bagian-bagian matahari :
a. Bagian dalam matahari
Bagian dalam terdiri dari 3 bagian utama yaitu inti, zone radiatif, dan zone konveksi. Inti matahari merupakan pusat dan berdiameter ±500.000 km dengan suhu 14juta0C. Aliran energi yang dihasilkan oleh inti matahari tersebut mengalir dengan dua cara yaitu secara radiasi atau pancaran melalui zone radiatif, dan secara konveksi melalui zone konveksi.
b. Bagian permukeaan matahari
Bagian permukaan matahari tampak seperti bola putih yang berpijar disebut cakram matahari atau fotosfer. Bagian ini tebalnya 320 km dan suhunya ±8.0000C. Fotosfer ini ternyata bukanlah bola cahaya yang sempurna. Di bagian ini terdapat noda-noda hitam tak beraturan yang disebut noda matahari (sunspot). Noda matahari suhunya lebih rendah dari daerah sekitarnya, yaitu ±4.0000C. Noda matahari terdiri dari 2 bagian, yaitu daerah gelap yang disebut umbra (bayang-bayang) dan daerah lebih terang disebut penumbra atau hampir bayang-bayang. Pada noda matahari terdapat kolom gas yang menjulang dan melengkung yang disebut prominance serta adanya letupan surya (flare). Selain noda matahari, dipermukaan matahari terdapat daerah cerah tak beraturan yang disebut fakula (obor kecil) dan sebuah jaringan halus yang disebut granulasi fotosfer, bentuknya seperti butir-butir padi yang cerah dan dipisahkan oleh batas-batas yang gelap.



c. Atmosfer matahari
Atmosfer matahari sebagian besar terdiri atas hidrogen. Atmosfer matahari tersusun atas dua lapisan, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Di lapisan bawah terdapat kromosfer atau bola warna, dan di lapisan atas terdapat korona atau mahkota. Kromosfer dan korona dapat dilihat pada saat gerhana matahari total dengan menggunakan kronograf. Suhu kromosfer di bagian bawah kurang dari 5.0000C. Makin keatas, suhunya dapat mencapai 10.0000C bahkan sampai 100.0000C di bagian paling atas. Adapun suhu korona jauh lebih tinggi dari suhu kromosfer, yaitu mencapai 2.000.0000C. dalam aktivitasnya korona secara terus-menerus meluas ke angkasa dalam bentuk angin matahari (solarwind) dan bisa mencapai orbit bumi. Adapun aktivitas yang terjadi pada kromosfer adalah pancaran gas atau filamen gas yang disebut spikula. Selain itu, pada aktivitas kromosfer ini terjadi letusan berupa pita-pita yang sangat panas dan panjang sampai beratus-ratus km memasuki daerah korona yang disebut protuberans.
 Pergerakan Matahari :
a. Rotasi : Matahari berputar mengelilingi sumbunya lamanya 25¼ hari.
b. Bergerak diantara gugusan-gugusan bintang : selain berputar mengelilingi sumbunya matahari juga bergerak pula di antara gugusan-gugusan bintang dengan kecepatan 20 km/detik. Pergerakan itu menuju titik yang dinamai Apex. Karena disamping pergerakannya menuju apex, matahari juga diedari pula oleh bumi, maka terjadilah jalan peredaran bumi terhadap bintang-bintang, yang berbentuk spiral.
G. Planet
Saat ini kita hanya mengenal 9 planet yang mengelilingi matahari yaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus, dan pluto.
Planet diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Berdasarkan kedudukannya terhadap bumi
a. Inferior, adalah planet yang terletak di antar orbit matahari dan bumi, yaitu Merkurius dan Venus
b. Superior, adalah planet yang terletak di luar orbit bumi, yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto
2. Berdasarkan kedudukannya terhadap asteroid
a. Planet dalam (Iner planet), planet yang terletak diantara matahari dan asteroid, yaitu: Merkurius, Venus, Bumi,dan Mars
b. Planet luar (Outer planet), planet yang terletak di luar asteroid, yaitu: yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan pluto.
3. Berdasarkan sifat dan ukurannya
a. Planet kebumian (terestrial) adalah merkurius, venus, bumi dan pluto
b. Planet jovian (planet raksasa) adalah, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus.
Hukum gerakan planet :
1. Hukum Kepler I; “lintasan planet berbentuk elips dengan matahari berada pada salah satu titik apinya”. Jarak terdekat planet ke matahari disebut titik perihelium, sedangkan jarak terjauh dari matahari aphelium.
2. Hukum Keler II; “garis hubung planet-matahari akan menyapu daerah yang sama luasnya dalam selang waktu yang sama”. Hukum ini didasarkan pada data pengamatan dan perhitungan garis edar mars yang berbentuk elips dan tunduk pada hukum luas.
3. Hukum Keler III; “jarak rata-rata planet ke matahari pangkat tiga di bagi periode sideris kuadrat merupakan bilangan konstan” atau “pangkat dua kala revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet ke matahari.
Data mengenai sembilan planet anggota tata surya
No Planet Ke matahari (106km) SA Revolusi (tahun) Diameter (km) Massa (1023kg) Massa jenis (gr/cm3) Gravitasi (m/s2) Suhu (K)
1 Merkurius 57,9 0,32 0,24 4877 3,3 5,42 3,72 440
2 Venus 109 0,72 0,62 12104 48,7 5,24 8,92 730
3 Bumi 149,6 1 1 12756 59,7 5,52 9,8 288
4 Mars 227,9 1,52 1,88 6794 6,4 3,94 3,72 218
5 Yupiter 778 5,20 11,86 142984 18988 1,33 24,79 165
6 Saturnus 1429 9,55 29,42 120536 5685 0,7 10,49 140
7 Uranus 2875 19,22 83,75 51118 866 1,5 9,02 57
8 Neptunus 4504 30,11 163,72 49528 1028 1,8 11,56 57
9 Pluto 5916 39,54 246 2302 0,2 2,13 0,29 42

H. Komet
Komet adalah bintang berekor termasuk dalam susunan matahari. Komet juga bergerak mengedari matahari seperti planet-planet lainnya. Planet-planet senantiasa beredar didekat ekleptika saja, tetapi komet tidak demikian, dia bergerak dari sembarang tempat di bola langit menuju dan mengelilingi matahari.sebuah komet dapat di bagi atas dua bagian yaitu bagian kepala dan bagian ekor. Cahaya komet adalah cahaya yang berasal dari matahari, arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Di dalam katalog lintasan komet yang dipublikasikan oleh parker (1961) memuat 566 nama komet. Jumlah komet tersebut ditambah 12 yang ditemukan pada 1962-1964. adapun nama-nama komet disesuaikan dengan nama penemunya. Misalnya, komet yang ditemukan oleh Edmund Halley pada 240 SM diberi nama komet Halley. Komet ini merupakan komet paling terang dan paling dikenal sampai saat ini. Komet Halley akan terlihat setiap 76 tahun.
I. Asteroid
Asteroid adalah planet kecil (planetoid) yang terletak diantara orbit mars dan yupiter. Jumlah asteroid diduga lebih dari 100.000 buah dan ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil. Asteroid yang besar berbentuk seperti bulat telur sedangkan asteroid yang kecil berbentuk tidak beraturan. Berdasarkan karakteristik mineralnya asteroid dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok C dengan permukaan berwarna sangat gelap (tersusun dari mineral karbon), dan kelompok S permukaannya berwarna kemerahan karena mengandung piroksen, olovin, silikat dan bercampur besi. Contoh macam asteroid seperti Hidalgo dengan diameter 34,9 km, mempunyai titik orbit terjauh dari matahari yaitu di sekitar orbit saturnus. Ada juga asteroid dengan nama Hermes dengan diameter 1,5 km orbitnya mendekati orbit bumi bahkan lebih dekat daripada bulan. Adapun yang mengorbit dekat matahari seperti Icarus dan Apollo.
J. Meteor
Meteoroid merupakan benda ruang angkasa yang jumlahnya banyak dengan ukuran kecil dan padat yang bertebaran tak beraturan di ruang antar planet. Meteoroid ini dapat jatuh ke bumi karena pengaruh gravitasi, namun untuk mencapai permukaan bumi meteoroid akan bergesekan dengan atmosfer bumi dengan kecepatan 60-70 km/detik. Akibatnya suhu akan naik dan terjadi pijaran, pijaran cahaya inilah yang disebut meteor. Meteoroid yang bergesekan dengan atmosfer ada yang masih tersisa dan dapat mencapai bumi. Sisa meteoroid yang sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Meteoroid ada 3 yaitu meteoroid batuan, meteoroid besi, dan meteoroid batuan/besi.
K. Satelit
Satelit adalah benda angkasa yang mengelilingi sebuah planet akibat gaya tarik planet tersebut. Bersama dengan planet yang dikelilinginya, satelit juga mengelilingi matahari. Satelit tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang berasal dari matahari. Contoh satelit bisa kita lihat yakni Bulan. Bulan merupakan satelit dari bumi.
Data Jumlah satelit yang dimiliki oleh sembilan planet di tata surya.
Planet Jumlah Satelit
Merkurius -
Venus -
Bumi 1
Mars 2
Yupiter 16
Saturnus 19
Uranus 5
Neptunus 2
Pluto 1








L. Kedudukan bumi dalam tata surya
Kedudukan bumi sebagai anggota tata surya merupakan salah satu planet yang mengelilingi matahari. Bumi dalam mengelilingi matahari tersebut dinamakan berevolusi dengan waktu yang diperlukan adalah 365 hari 6 jam 9,54 detik (1 tahun). Lintasan orbit bumi terhadap matahari berbentuk elips dengan jarak rata-rata ±149.500.000 km. Namun, karena lintasan orbit berbentuk elips, jarak antara bumi dan matahari selalu berubah. Perubahan jarak itu terjadi pada saat bumi berada pada titik terdekat (perihelium) dan di titi terjauh (aphelium) dari matahari. Selisih jarak antar titik terdekat dan terjauh adalah 5.000.000 km.
Selain berputar mengelilingi matahari bumi juga melakukan rotasi atau beputar pada porosnya. Pada saat berotasi, keadaan sumbu tidak tetap, melainkan melakukan presisi untuk mengimbangi gaya gravitasi. Presisi bumi ini disebabkan karena bumi tidak bulat seperti bola melainkan pepat, sumbu bumi yang miring sebesar 66,50 serta gravitasi bulan dan matahari. Presisi dilakukan bumi terutama untuk melawan gaya gravitasi bumi dan matahari yang cenderung menjatuhkan bumi ke bidang orbit bumi.
Bumi juga diselimuti oleh campuran gas yang disebut atmosfer (udara). Atmosfer sangat penting bagi kehidupan di muka bumi sebab gas yang terdapat pada atmosfer terutama nitrogen 78% dan oksigen 21% dibutuhkan dalam kehidupan di muka bumi. Rotasi bumi dengan arah dari barat ke timur sebesar 3600 selama 23 jam 56 menit dan 4 detik (1 hari) atau setiap 150 ditempuh dalam waktu 1 jam sehingga 1 derajat bujur memiliki lama waktu 4 menit. Berdasarkan kesepakatan Internasional Greenwich ditetapkan sebagai kota yang dilalui oleh garis bujur 00 dan menjadi pangkal pembagian waktu secara Internasional.
Akibat rotasi bumi adalah terjadinya pergantian siang dan malam, menyebabkan juga gerakan semu harian benda-benda langit. Gerakan semu tersebut adalah adanya kesan seolah-olah benda-benda langit bergerak dari timur ke barat. Akibat berikutnya adalah adanya perbedaan waktu antar tempat di muka bumi.
Akibat revolusi bumi adalah terjadinya gerakan semu matahari, dimana matahari seolah-olah tepat berada di khatulistiwa pada tanggal 21 maret selanjutnya 3 bulan berikutnya bergerak ke utara hingga mencapai 23,50LU pada tanggal 21 juni. Setelah 21 juni selama 3 bulan berikutnya matahari mulai bergerak ke selatan hingga mencapai khatulistiwa lagi pada tanggal 23 september. 3 bulan berikutnya mstshsri bergerak keselatan hingga mencapai 23,50LS pada tanggal 22 desember. Setelah 22 desember selama 3 bulan matahari kembali bergerak ke arah utara menuju khatulistiwa pada tanggal 21 maret. Akibat kedua dari revolusi adalah pergantian musim. Pergantian musim ini berkaitan dengan gerak semu matahari setiap 3 bulan seperti yang telah dijelaskan di atas. Contoh pada tanggal 21 juni matahari berada dibalik utara dan posisi kutub utara bumi menghadap matahari oleh karena itu, pada posisi ini dibelahan bumi utara sedang terjadi musim panas sedangkan pada belahan bumi selatan terjadi musim dingin

BUMI DAN PERKEMBANGANNYA

Oleh : Darmawangsa,S.Si
A. Proses Terjadinya Bumi
Permulaan bumi terbentuk tidak seperti sekarang, kira kira 4,7 milyar tahun yang lalu, bumi tidak memiliki benua dan samudra, jadi bumi saat itu merupakan planet yang homogen serta memiliki suhu yang dingin. Tapi karena adanya hantaman benda benda angkasa ke bumi (proses akresi) menyebabkan suhu bumi mulai naik, ditambah lagi gaya gravitasi yang menyebabkan bumi semakin padat (proses kompresi), juga terjadi penguraian unsur unsur uranium, potasium dan thorium (proses desintegrasi), menyebabkan bumi semakin naik suhunya. Pada proses disintegrasi ini bumi tidak lagi homogen, sudah terjadi pemisahan material, pada unsur yang lebih berat seperti besi akan tenggelam ke pusat bumi dan unsur yang lebih ringan menuju ke permukaan. Pada akhirnya bumi membentuk lapisan lapisan yang berbeda, yaitu : inti bumi (padat dan cair), mantel sbagian bawah, lapisan antara, astenosfer (cair) dan lapisan kerak bumi (litosfer).
Pada dasarnya sejarah bumi dibagi ke dalam kurun waktu yang disebut era, era dibagi ke dalam periode, dan periode dibagi ke dalam epok. Terdapat era dalam sejarah bumi, yaitu era Pra-Kambrium, Palezoik, Mesozoik, dan Senozoik.













B. Karakteristik Pelapisan Bumi
Pelapisan bumi memiliki susunan mirip dengan telur, dimana kulit telur merupakan lapisan bumi yang terluar yaitu kerak bumi atau litosfer, putih telur sebagai lapisan antara atau selubung bumi sedang kuning telur sebagai inti bumi. Seperti halnya pelapisan bumi yang dikemukakan oleh Suess-Wiechert,yaitu sebagai berikut :
1. Lithosfer, terdiri dari :
• Kerak bumi dengan tebal 30 – 70 km terdiri dari batuan basa dan masam serta memiliki BJ 2,7 gram/cm3.
• Selubung bumi (sisik silikat) dengan tebal kurang lebih 1200 km, dan memiliki BJ 3,4 gram/cm3 sampai 4 gram/cm3
2. Lapisan antara (Chalkosfera), memiliki ketebalan kurang lebih 1700 km, merupakan sisik oksida-sulfida dengan BJ 6,4 gram/cm3.ldsaf’f
3. Inti besi-nekel (Barysfera) dengan ketebalan 3500 km dan memiliki BJ 9,8 gram/cm3
karakteristik dari setiap pelapisan di bumi adalah sebagai berikut:
a. Kerak bumi (litosfer):
Memiliki ketebalan sekitar 5 sampai 64 kilometer di bawah pegunungan. Lapisan litosfer terdiri dari dua lapisan, bagian atas dari litosfer adalah lapisan sial yang merupakan lapisan yang tersusun dari silisium dan almunium. Sedangkan lapisan dibawahnya disebut sima adalah lapisan yang tersusun dari silisium dan magnesium.
b. Mantel atau selubung :
Di bawah litosfer terdapat selubung yang bersifat plastis, memiliki ketebalan 2900 km. Selubung ini terbagi dua yaitu selubung bawah yang lebih padat karena tekanan yang besar, dan selubung luar yang lebih lunak.
c. Inti bumi
Inti bumi atau disebut nife, sebab memiliki kandungan berupa nikel dan besi. Inti terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar yang cair dan lapisan dalam yang padat. Lapisan ini memiliki jari-jari sekitar 3.470 km dan batas terluar kira kira 2900 km dari chalcosfer (selubung bumi).
C. Teori lempeng tektonik dan kaitannya dengan persebaran gunung dan gempa bumi
Pada dasawarsa singkat yang dimulai pada tahun 1960-an, para ilmuwan ahli bumi bersatu untuk mendukung sebuah teori yang meletuskan revolusi ilmiah, teori tersebut bernama tektonika lempeng. Inti dari tektonika lempeng adalah: Bumi kita yang padat ini sebenarnya terdiri dari kira-kira selusin (dua belas) lempengan yang tipis dan kaku dan membalut bumi seperti cangkang telur rebus yang pecah-pecah, namun tidak seperti halnya pada cangkang, Gerakan mendorong, menggilas dan saling tindih yang tak henti-hentinya antar lempeng , mengakibatkan lempeng ini selalu mengalami kerusakan dan membangun kembali.
Seorang ahli geologi dari Universitas Princeton yang bernama Harry Hess mengemukakan suatu hipotesa tentang penyebab terjadinya gerakan lempeng tersebut, menurutnya Lapisan cangkang rapuh itu yang dikenal sebagai litosfer dibawahnya terdapat lapisan panas yang bernama astenosfer, dibawahnya lagi terdapat lapisan yang lebih panas dan keras bernama selubung bawah. Jadi gerakan lempeng ini terjadi bersumber dari arus konveksi yang timbul karena panas dalam batuan kenyal pada lapisan astenosfer. Batuan ini meleleh (magma) ketika mendekati bumi dan memuntahkannya keluar melalui gunung berapi, celah maupun retakan.
Macam Lempeng ada dua, yaitu :
a. Lempeng benua yang lebih tebal, kira kira 40 km tebalnya
b. Lempeng samudera dengan tebal kira kira 10 km.
Pergerakan Lempeng (Plate Movement)
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan yang lainnya (plate bounderies) terbagi dalam tiga jenis, yaitu divergen, konvergen, transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.
Jenis gerakan lempeng, yaitu :
a. Batas divergen
Terjadi pada dua lempeng yang bergerak saling memberai (break a part). Ketika sebuah lempengn tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan berbelah membentuk batas divergen.
Pada lempeng samudera, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut. Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh.
Akibat yang ditimbulkan pergerakan ini antara lain yaitu :
1. Membentuk tanggul dasar samudera disekitar tempat pemisahan lempeng
2. Menghasilkan aktivitas vulkanisme di laut dalam, sehingga lava yang dikeluarkan cepat mengalami penurunan suhu yang berakibat lava tadi membeku dan membentuk punggung samudera.Contoh gerakan ini adalah menjauhnya benua Amerika dengan Eropa dan Afrika.
b. Batas konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tertelan (onsumed) kearah kerakbumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one beneath another). Batas zona konvergen ada tiga mayam yaitu antara benua dengan lempeng samudera (oceanic – continental), antara dua lempeng samudera (oceanic – oceanic), dan antara dua lempeng benua (continental – continental)
Wilayah diamana suatu lempeng samudera terdorong kebawah lempeng benua atau lempeng samudera lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Dizona inilah sering terjadi gempa.
Akibat yang ditimbulkan dari gerakan saling tumbuk ini adalah :
1. Terciptalah parit atau palung pada batas antar lempeng tadi Contoh :Palung Mariana dengan kedalaman 11.033 m merupakan hasil dari kedua lempeng yang saling menunjam dengan arah yang sama yaitu lempeng Pasifik dan lempeng Filipina.
2. Ketika tenggelam ke astenosfer, lempeng dasar samudera meleleh, sehingga aliran magma naik dari lempengan ini sehingga membentuk gunung berapi yang berada di zona batas lempeng, Contoh : Pegunungan Andes yang terbentuk akibat desakan lempeng samudera pasifik timur yang menujam ke bawah lempeng benua Amerika. Pergeseran dan retaknya litosfer yang runtuh inilah penyebab terjadinya gempa, Contoh: Kepulauan Jepang merupakan Negara yang paling sering terjadi gempa, karena di Negara tersebut terletak diantara kedua lempeng yang saling ber”subduksi”,yaitu lempeng Pasifik.

c. Batas Transform
Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberi maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan bentuk (transform fault)


Gbr. Zone pertemuan antar 2 lempeng
Zone pertemuan antar dua lempeng bisa berbeda macamnya. Gambar diatas menunjukkan jenis pertemuan dua lempeng yang berbeda-beda. Ada yang saling bergeser, ada yang divergen atau saling menjauh, ada yang konvergen atau bertemu. Kalau bertemu bisa jadi terjadi tumbukan, semacam anak benua India yang menumbuk benua Asia. Laut yang tadinya ada di antara keduanya jadi terangkat dan terlipat-lipat menjadi pegunungan Himalaya. Itu kalau pertemuannya antara lempeng benua dengan lempeng benua. Kalau pertemuannya antara lempeng benua dan lempeng samudra, hasilnya berbeda.
HAKIKAT GEOGRAFI
Oleh ; Darmawangsa,S.Si

A. Konsep Geografi
Sepanjang sejarah, geografi ditandai dengan perkembangan metodologi tentang lingkup dan isi geografi. Perbedaan perkembangan lingkungan geografi dan perbedaan perkembangan ekonomi, teknologi serta konsep berpikir di berbagai lingkungan dipermukaan bumi menyebabkan tidak mudah untuk memastikan konsep geografi mutakhir yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah pembangunan. Kita harus menelaahnya sesuai dengan tingkat perkembangan budaya lingkungan, kondisi fisikal lingkungan dan tingkat perkembagan ekonomi serta teknologi lingkungan. Meskipun demikian beberapa ciri geografi mutakhir dapat diketahui. Sebagai suatu disiplin imiah geografi dan ahli geografi tidak boleh memisahkan diri dari disiplin lainnya.
Pada zaman Homerus dan Hesodius, sebagian orang menganggap bahwa pengetahuan tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi. Lambat laun pengaruh mitologi itu semakin berkurang dengan berkembangnnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6 sebelum masehi, sehingga corak pengetahuan tentang bumi dalam abad itu mulai mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti. Sejak itu penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika.
Pandangan Thales (640-548 sebelum masehi) menganggap bahwa bumi ini berbentuk keping selinder yang tergabung diatas air dengan separuh bola hampa diatasnya. Pendapat ini telah hilang seabad kemudian setelah Parmenides mengemukakan pendapatnya bahwa bumi mempunyai bentuk bulat. Kemudian Heraclides (±320 sebelum masehi) berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur. Selain daripada itu diketahui juga adanya zone iklim meskipun pada waktu itu belum diketahui bahwa keadaan tersebut merupakan akibat dari letak sumbu bumi yang miring..
Istilah geografi mulai diperkenalkan oleh Eratothenes (276 – 198 SM) didalam tulisannya yang berjudul Geographica yang dalam bahasa yunani berarti penggambaran bumi, yang meliputi tanah, iklim, laut, flora, maupun manusianya. Pengetahuan tentang ilmu bumi teruas berkembang, para ahli yang pada umumnya merupakan para penjelajah benua dan samudera, menuangkan hasil dari pengalaman perjalanan mereka kedalam bentuk tulisan dan gambar, baik yang mkenyangkut aspek alamiah maupun kehidupan manusianya. Salah satu ahli yang yang mengeluarkan laporan perjalanan bumi dan negara-negara adalah Herodotus (485 – 425 SM) dan Strabo (63 SM – 24 M), laporan tersebut dikenal dengan istilah logografi. Laporan tersebut kemudian dilengkapi dengan gambar tentang bumi yang dikeluarkan ada awal abad ke-2 SM oleh Cloudius Ptolomeus. Kemudian Cloudius Ptolomeus. Menulis buku berjudul Geographike Unphegesis. Bukunya yang beredadar pada pertegahan abad ke-2 menerangkan bahwa Geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakkan umum yang terdapat padanya. Peta yang dihasilkan oleh Ptolomeus dikenal sebagai Peta Ptolomeus. Selanjutnya diterangkan bahwa geografi berbeda dengan Chorografi,oleh chorografi membicarakan wilayah atau region tertentu dan menyajikan secara mendalam. Chorografi lebih mengutamakan pada kenampakkan asli suatu wilayah dan bukan ukurannya. Sedangkan geografi lebih mengutamakan hal-hal yang kuantitatif dan bukan kualitatif. Pendapat Ptolomeus merupakan sumber bagi definisi geografi zaman moderen.
Berbeda dengan pendapat Ptolomeus, Strabo dalam bukunya yang berjudul Geographica sebanyak 17 jilid yang diterbitkan seabad sebelum masehi telah mebuat sintese antara geografi, chorografi dan topografi. Menurut Strabo dalam studi geografi kita tidak hanya mempelajari tentang bentuk dan dimensi suatu daerah, tetapi juga tentang lokasinya. Selain dari pada itu dalam bukunya sudah nampak adanya korelasi antara lingkungan alam dengan manusia.
Banyak golongan agama yang menaruh perhatian dalam bidang gografi pada permulaan abad pertengahan bagi kepentingan penyebaran agama, perdagangan dan perang yang dilakukan oleh penyebar agama. Orang yang merasakan perlu adanya pengaturan kembali tentang geografi adalah Berhardus Veranius (1622-1650 sesudah masehi). Hasil karyanya yang disebut Geographia Generalis dibagi menjadi tiga yaitu geografi absolut mengkaji berbagai fakta matematka yang berkaitan dengan bumi dan keberadaannya, geografi relatif mengkaji antara lain pengaruh matahari dan bintang terhadap kehidupan, yang terakhir geografi komperatif mengkaji antara lain pembagian muka bumi, pembuatan peta dan globe. Pada awal abad ke-18, perkembangan geografi diwarnai oleh aliran fisik determinisme yang mempercayai alam menentukan kehidupan manusia, aliran tersebut dipelopori oleh Friedrich Ratzel seorang geograf Jerman, dengan antropogeografi-nya yang meremehkan budaya manusia atau kemauan bebas manusia, karena yang diagungkan adalah kekuasaaan alam. Sebagai reaksi terhadap aliran determinisme alam ini adalah munculnya aliran possibilisme yang ditokohi oleh Paul vidal de la Blache, yang berasal dari Perancis. Menurutnya , manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor pasif yang ditentukan alam, tetapi dapat mempengaruhi faktor alam secara aktif dalam kehidupan ekonominya. Dari pendapatnya ini membuat Vidal diangkat sebagai Bapak Geografi Sosial Modern.
Perkembangan selanjutnya geografi yang memisahkan kajian antara geografi fisik dan geografi manusia sudah banyak ditinggalkan karena gejala dipermukaan bumi tidak terlepas dari kegiatan alam dan manusia secara bersama-sama serta saling mempengaruhi. Dari kenyataan tersebut melahirkan pengertian dan batasan geografi yang dihasilkan oleh para pakar geografi dari seminar dan lokakarya IGI (Ikatan Geografi Indonesia) di kota Semarang pada tahun 1989 adalah sebagai berikut, geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksinya antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Pada pengertian tersebut memperjelas ruang lingkup kajian geografi yang tidak terlepas dari apa yang menjadi objek material geografi. Ruang lingkup geografi mencakup fenomena permukaan bumi (geosfer) yang terdiri atas gejala alam (fisik) dan gejala manusia (sosial). Gejala-gejala ini menganalisis persebaran (spread), hubungan (interelation) dan interaksi (interaction) dalam rung muka bumi. Maksudnya, di dalam mengkaji atau mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer ataupun interaksi manusia dan lingkungannya, yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfer dalam suatu wilayah atau ruang dan interaksi manusia dan lingkungannya.
Beberapa definisi geografi masa kini
No Definisi sumber
1. Geografi berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan dan rasional tentang sifat variabel dari permukaan bumi. R. Hartshorne. London Murray,1959
2. Tujuannya tidak lain adalah suatu pengertian tentang sistem yang berinteraksi cepat yang mencakup semua budaya manusia dan lingkungan alamiahnya dipermukaan bumi. E. A. Ackerman, 1963
3. Geografi mencari penjelasan bagaimana tatalaku subsistem lingkungan fisikal di permukaan bumi dan bagaimana manusia menyebarkan dirinya sendiri di permukaan bumidalam kaitannyadengan faktor fisikal lingkungan dan dengan manusia lain. Ad Hoc Committe on Geography (Washington: Academy of Science, 1965)
4. Geografi berkepentingan memberikan kepada manusia deskripsi yang teratur tentang bumi, geografi sebagai sebuah studi mengenai organisasi keruangan yang dinyatakan sebagai pola-pola dan proses-proses. EJ. Taaffe, ed, 1970
5. Geografi adalah suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. M. Yeates, 1968
6. Adalah relevan untuk dicatat bahwa akhir-akhir ini perhatian geografi terutama terarah pada: a.sistem eokolgi, b.sistem keruagan. Yang tersebut pertama berkaitan dengan manusia dan lingkungannya sedang yang kedua berkaitan dengan hubungan antara wilayah dalam hubungan timbal balik yang kompleks dari gerakan pertukaran. Dalam kedua sistem tersebut gerakan dan kontak merupakan masalah dasar yang utama. P. Haggety, London.1965.

Geografi sebagai ilmu yang mandiri memiliki prinsip-prinsip tertentu yang menjadi dasar pada setiap pengkajiannya. Pada waktu melakukan pendekatan terhadap objek yang dipelajari, dasar atau prinsip ini harus selalu menjiwai. Prinsip-prinsip geografi antara lain :
1. Prinsip penyebaran. Prinsip ini merupakan prinsip dasar ilmu geografi yang tidak boleh ditinggalkan. Setiap gejala dan fakta geografi, baik yang berkenan dengan gejala alam maupun manusianya yang tersebar di permukaan bumi.
2. Prinsip interelasi. Prinsip ini merupakan prinsip yang menuntun untuk melihat pola hubungan antara satu faktor dan faktor lainnya
3. Prinsip deskripsi. Prinsip ini merupakan prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala dipermukaan bumi
4. Prinsip keruangan (korologi) . Prinsip ini merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang.
Selain prinsip, geografi juga memiliki konsep yang perlu dipahami dalam mengkaji geosfer yang dikenl sebagai konsep esensial geografi, kesepuluh konsep terebut yaitu
1. Konsep lokasi
Merupakan konsep utama sejak awal pertumbuhan geografi. Lokasi dibedakan antara pengertian lokasi absolut dan lokasi relatif. Contoh lokasi absolut adalah letak astronomis, sedangkan lokasi relatif adalah berdasarkan kondisi setempat misalnya, rumah dekat dengan jalan yang bisa sewaktu-waktu berubah.
2. Konsep jarak
Merupakan faktor pembatas yang bersifat alami namun sejalan dengan kemajuan teknologi dan kehidupan, jarak dapat bersifat relatif. Contoh waktu yang dibutuhkan berbeda untuk jarak tempuh pesawat dengan jarak tempuh pada mobil.
3. Konsep keterjangkauan
Berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai.
4. Konsep pola
Berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi, fenomena yang bersifat alami. Contoh sungai, jenis tanah, curah hujan dan lain-lain ataupun fenomena sosial budaya contohnya pemukiman persebaran penduduk, mata pencaharian, dan lain-lain.
5. Konsep morfologi
Menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (sejarah geologi) yang lazimnya disertai erosi dan sedimentasi.
6. Konsep aglomerasi
Merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan, baik mengingat kesejenisannya maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan contohnya masayarakat kota tinggal mengelompok pada tingkat yang sejenis sehingga timbul daerah pemukiman elit.
7. Konsep nilai keguanaan
Di muka bumi nilai kegunaan bersifat relatif tidak sama bagi setiap orang atau golongan contoh orang di daerah pantai lebih suka rekreasi dipegunugan karena dianggap pegunungan memiliki nilai yang tinggi daripada daerah pantai.
8. Konsep interaksi dan interdependensi
Merupakan peristiwa yang saling mempengaruhi objek atau tempat yang dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada ditempat lain. Oleh karena itu, senantiasa terjadi interaksi atau bahkan interpedensi antara tempat yang satu dengan yang lain.
9. Konsep deferensiasi area (struktur keruangan)
Integrasi fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah mempunyai corak khas yang tersendiri sebagai region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain.

10. Konsep keterkaitan keruangan
Keterkaitan ruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain disuatu tempat atau ruangan, baik yang menyangkut dengan fenomena alam, tumbuh-tumbuhan, atau kehidupan sosial.
B. Ruang Lingkup Dan Objek Geografi
Setiap ilmu memiliki obyek studi, demikian pula dengan ilmu geografi. Geografi memiliki dua jenis objek kajian, yaitu objek material dan formal.
1. Obyek Material
Obyek material adalah semua materi yang menjadi sasaran atau kajian studi ilmu geografi, yaitu semua kenampakan/fenomena yang terdapat di muka bumi (fenomena geosfer), baik yang bersifat alami maupun sosial budaya. Setiap ilmu memiliki obyek material yang sama
2. Obyek Formal
Obyek formal merupakan cara pandang, analisa maupun cara berfikir terhadap segi materialnya, dimana sudut pandangnya adalah selalu mengacu pada keruangan/spasial dan kewilayahan. Atas dasar obyek formal ini, ilmu geografi dapat dibedakan dengan ilmu ilmu yang lain, karena memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap segi materialnya. Contoh ilmu ekonomi memiliki cara pandang yang selalu mengacu kepada keuntungan, lain pula dengan sejarah yang selalu menitik beratkan pada waktu
C. Pendekatan Geografi
Kajian ilmu geografi terhadap objek materialnya mempunyai pendekatan tersendiri, yaitu dikaji melalui konteks keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.
1. Pendekatan keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan tata cara penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancang. Dalam pendekatan ini, seorang ahli geografi akan mengkaji secara teliti keberadaan suatu ruang karena fenomena geosfer dari suatu tempat ke tempat lain berbeda.
2. Pendekatan kelingkungan
Pendekaatan ini disebut juga pendekatan ekologis. Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan keterkaitaan antara unsur-unsur yang berada pada lingkungan tertentu, baik antara makhluk hidup atau antra makhluk hidup atu antara makhluk hidup dan lingkungannya.
3. Pendekatan kewilayahan
Pendekatan ini meruakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Pendekatan ini menkaji suatu wilayah yang memiliki karakteristik khas yang dapat dibedakan dengan wilayah lainnya. Dari adanya perbedaan tersebut akan terjadi interaksi antara wilayah yang satu dengan wilaayah yang lainnya untuk saling memenuhi kebutuhannnya.
Dengan ketiga pendekaatan, geografi daapat menjaawab pertanyaan yang sering dilontarkan dalam rangka menghadapi suaatu gejala, masalah dan peristiwa yang sering terjadi. Pertanyaan tersebut meliputi :
a. What (apa), yaitu pertanyaan untuk mengetahui apa yang terjadi.
b. Where (dimana), yaitu pertanyaan untunk mengetahui dimana lokasi gejala atau peristiwa itu terjadi.
c. Why (mengapa), yaitu pertanyaan untuk mengetahui peristiwa tersebut dapat terjadi, berhubungan dengan latar belakaang, interaksi dan interpendensi suati gejala atau peristiwa.
d. When (kapan), yaitu pertanyaan mengenai waktu kejadian yang berlangsung yang meliputi waktu lampau, sekarang dan masa yang akan datang.
e. Who (siapa), yaitu pertanyaan untuk mengetahui siapa pelaku atau subyek dari suatu peristiwa yang terjadi.
f. How (bagaimana), Yaitu pertanyaan yang berhubungan dengan suatu penjelasan dan peristiwa yang terjadi sudah tampak gejalanya serta akibat yang ditimbulkannya. Penjelasan tersebut dapat berupa saran, rumusan, dan penyelesaian atau kebijakan.


D. Prinsip-Prinsip Geografi
Gejala geosfer / gejala geografi di muka bumi yang meliputi gejala alam dan kehidupan , apabila kita amati dan analisa dalam kehidupan sehari hari, maka para ahli geografi sepakat untuk selalu berpedoman pada empat prinsip berikut ini


1. Prinsip persebaran:
Gejala atau fakta geografi tersebar tak merata di muka bumi baik alam maupun kehidupan. Contohnya :
• Persebaran jenis-jenis tanaman yang berbeda di muka bumi seperti tanaman cengkeh hidup di dataran tinggi, sedang tanaman kelapa hidup di pantai/ dataran rendah.
• Persebaran suhu di muka bumi yang berbeda-beda , seperti kutub memiliki suhu yang sangat dingin sedangkan daerah gurun memiliki suhu yang sangat panas.
2. Prinsip interelasi
Suatu hubungan saling terkait di dalam ruang, antara gejala yang satu dengan gejala yang lain. Contohnya : Penduduk yang hidup di daerah pantai umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan sedangkan penduduk yang berada di daerah pegunungan bermata pencaharian sebagai petani perkebunan. Hal ini karena berkaitan dengan kondisi alam tempat tinggal mereka masing-masing.
3. Prinsip deskripsi
Memberikan uraian atau gambaran lebih jauh mengenai gejala- gejala yang diselidiki atau diamati/ dipelajari. Penjelasan yang disajikan dengan kata-kata, dan bisa dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel , peta dan gambar.
4. Prinsip korologi
Gejala, fakta, peristiwa ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, interaksinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberi ciri kepada kesatuan gejala tersebut. Contohnya : Daerah Pare-pare (Sul-Sel ) merupakan daerah perdagangan yang maju, sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai pedagang, hal disebabkan selain merupakan wilayah perkotaan (kotamadya Pare-pare) juga memiliki letak yang menguntungkan yaitu daerah pantai sebagai transit bagi kapal kapal dari daerah lain di Indonesia maupun dari luar Indonesia, seperti Malaysia (Tawawu), yang biasa membawa barang untuk perdagangan baik di jual di kota Pare- pare sendiri maupun membawa barang dari Pare-pare untuk di jual di wilayah lain


E. Aspek Geografi
Untuk dapat melakukan kegitan studi geografi secara konperhensif. Geografi didukung oleh sejumlah ilmu lainnya yang secara garis besar juga dibagi menjadi dua bagian besar yang didasarkan oleh dua aspek geografi yaitu aspek fisik dan aspek sosial.
1. Geografi fisik
Geografi fisik adalah cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dimuka bumi. Pengkajian geografi fisik ditunjang dengan ilmu-ilmu dibawah ini
a. Geologi, adalah ilmu yang mempelajari ilmu yang mempelajari struktur, komposisi, sejarah, dan proses perkembangan bumi.
b. Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
c. Hidrolog,i adalah ilmu yang mempelajari tentang perairan darat perairan darat.
d. Oseanografi, adalah ilmu yang mempelajari tentanh sifat fisik dan kimia air laut.
e. Klimatologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim.
f. Meteorolohi, adalah ilmu yang mempelajari tentang cuaca
g. Biogeografi, adalah ilmu yang mempelajari tentang mempelajari penyebaran makhluk hidup dipermukaan bumi secara geografis
2. Geografi sosial
Geografi sosial adalah cabang geografi yang studinya meliputi aspek kependudukan dan aktivitas manusia yang terdiri dari aktivitas ekonomi, politik, sosial dan budaya. Cabang-cabang geografi sosial antara lain sebagai berikut :
a. Geografi manusia, adalah cabang geograi yang mengkaji sosial, ekonomi dan budaya penduduk
b. Antropogeogarfi, adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji penyebarang bangsa-bangsa dimuka bumi.
c. Geografi politik, adalah cabang geografi yang mengkaji kondisi-konisi geografi yang ditinjau secara khusus.
d. Geografi regional, adalah cabang geografi yang mengkaji suatu wilayah secara khusus.
Dalam geografi aspek fisik dan aspek sosial saling berhubungan dengan disiplin ilmu yang lain. Hubungan tersebut bersifat timbal balik secara intensif. Untuk dapat mengetahui hubungan timbal balik antara kedua aspek tersebut dapat dilihat pada diaagram dibawah ini
F. Sarana Bantu Geografi
a. Tabel
Sarana bantu geografi karena memuat data.
b. Diagram
Termasuk sarana bantu geografi yang digunakan untuk menjelaskan fenomena geosfer dengan melukiskan bagian-bagiannya dan cara kerjanya secara berurutan.
c. Grafik
Sarana bantu geografi yang menunjukkan naik dan turunnya gejala atau fenomena tertentu antar waktu dengan menggunakan garis
d. Peta
Termasuk sarana bantu geografi karena memuat bermacam-macam data dari permukaan bumi yang dapat diinformasikan.
G. Manfaat Geografi
a. Subangan Pendidikan
1. Memberikan wawasan dalam ruang, seperti: arah, luas, bentuk dan jarak
2. Geografi dapat melatih kegiatan pengamatan dan pemahaman hubungan antar gejala yang terdapat dalam suatu bentang alam
3. Menumbuhkan rasa akan kecintaan terhadap keindahan alam, sehingga memunculkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan juga rasa syukur kepada Tuhan akan penciptaannya
4. Memberikan wawasan yang lebih luas tentang wilayah-wilayah lain, selain tempat tinggal kita.
b. Pembentukan Kepribadian
1. Agar lebih menghargai adanya fakta, gejala geografi sehingga lebih memperhatikan berbagai masalah baik lokal ataupun global
2. Mengerti masalah sosial yang sangat kompleks sebagai akibat adanya perbedaan dalam lingkungan
3. Mengetahui ketersediaan sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan
4. Dapat membentuk pribadi melalui refleksi atas lingkungannya dan lingkungan orang lain.
c. Dalam bidang kehidupan
1. Bidang pertanian , pertanian menggunakan ilmu geografi, seperti perhitungan musim, jenis tanah, sistem pengairan, dll.
2. Bidang industri, contoh : mempertimbangkan lokasi industri yang memperhitungkan faktor jarak untuk memperoleh bahan baku maupun pemasaran, itu semua menggunakan ilmu geografi.
PANDUAN MERENUNGI DIRI;
“Karena Hidup Hanya Sementara”
Oleh; Darmawangsa
Tulisan ini mencoba untuk kembali membangunkan kita semua dari “tidur” panjang yang kita lakukan…Mencoba menyadarkan kita akan hakikat kita di ciptakan sebenarnya…
Karena kita semua bersaudara, dan sebagai saudara yang baik hendaknya saling menasehati satu dengan yang lainnya…
Saudaraku….
Dan ketahuilah bahwa dunia ini hanya kehidupan sementara lagi menipu…..
Sungguh kita semua akan MATI dan meninggalkan harta yang telah kita kumpulkan selama ini, kelurga yang senantiasa menemani kita dalam suka dan duka pun akan kita tinggalkan, kerabat karib pun juga akan kita tinggalkan…….
Lalu saudaraku…
 Kenapa kita masih menyibukkan diri kita dengan perkara-perkara dunia, yang telah kita ketahui tak akan membawa banyak manfaat bagi kita. Yang justru akan menjadi beban pertanggungan jawaban kita di hari kemudian nanti.
 Karena sungguh, “Ketika manusia meninggal dunia, yang akan menemani mereka hanyalah amal jariah mereka, ilmu mereka yang bermanfaat bagi ummat serta doa anak mereka yang shaleh”
Saudaraku …
Mari kita mencoba menghisab diri kita, sebelum Allah SWT menghisab kita….
Coba kita jawab pertanyaan dibawah ini, dengan jujur…
 Ibadah khusus apa yang telah kita lakukan mulai dari bangun tidur pagi tadi hingga sekarang…???
 Berapa sudah shalat sunnat yang telah kita laksanakan…???
 Berapa lembar sudah, kita membaca dan mentadabburi Al-Qur`an sejak bangun tidur pagi tadi, hingga sekarang…???
Coba kita perhatikan anjuran dokter tentang pemanfaatan waktu bagi kita….
◦ 1/3 dari 24 jam, kita gunakan untuk istirahat
◦ 1/3 dari 24 jam, kita gunakan untuk bekerja
◦ 1/3 dari 24 jam, kita gunakan untuk makan, minum dan kegiatan lainnya
Artinya, kalau Allah SWT memberikan kesempatan kita hidup selama 60 thn, maka :
◦ 20 thn sudah usia kita dihabiskan untuk tidur
◦ 20 thn yang lainnya kita habiskan untuk bekerja
◦ Dan 20 tahun sisanya kita habiskan untuk makan, minum dan kegiatan lainnya
Lalu saudaraku…
Berapa waktu yang telah kita habiskan untuk beribadah kepada-Nya, demi meraih pahala yang banyak-banyaknya disisi-Nya…???
Saudaraku….
 Seringkali kita tidak objektif ketika menimbang dan menghitung amal yang telah berlalu. Yang tampak dibenak dan terekam di memori adalah banyaknya shalat yang telah kita lakukan, sekian shaum yang telah kita tunaikan, bilangan sedekah yang telah di dermakan, dan berapa kali kita telah khatamkan Al-Qur`an.


Tapi saudaraku….
• Disisi lain, kita sering mengabaikan hitungan dosa yang telah kita kerjakan atau jumlah kewajiban yang tak tertunaikan dengan baik….

Saudaraku….
Mari kita baca dan renungi firman Allah SWT, berikut ini:
“dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan-Mu yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertakwa” (Q.S. Ali-Imran:133).
“dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah maha pengampun lagi maha penyanyang (QS. Al Baqarah :110)
Saudaraku…
 Selagi nafas masih dikerongkongan, selagi kaki masih mampu berdiri dan berjalan…. Sebelum MAUT menjemput kita…
 Selagi masih ada waktu, mari segera kita bulatkan tekad dengan ikhlas kepada_Nya. Memulai hidup baru, dengan banyka beribadah kepada-Nya.
 Igatlah pesan Rasulullah SAW kepada kita,
“tidak akan bergeser kaki anak cucu adam dihari kemudian nanti sebelum ditanya tentang 4 perkara, yang pertama tentang usianya kemana mereka habiskan.?, tentang masa muda mereka kemana mereka habiskan.?, tentang ilmu mereka kemana mereka manfaatkan.?, dan tentang harta mereeka darimana didapatkan dan kemana mereka belanjakan.?

Semoga tulisan singkat ini mampu sedikit melembutkan hati-hati kita untuk kitas segera bertaubat atas semua dosa yang telah kita lakukan, dan segera memperbanyak ibadah kepadanya, sebelum sakaratul maut datang mennyapa kita…!!!